mas .. anda bilang anda tidak memasukan babad kami ke dalam blog anda.. tapi buktinya ada dalam daftar pustaka nomer16..anda bilang anda tidak mengakui tapi anda masukan ke dalam bagan yang anda buat dengan kira kira hasil rekayasa anda sendiri..mas bagaimana bisa membuat atau menceritakan sejarah kalau anda tidak berani menyebutkan nama.. ..sangat aneh seorang penerbit tanpa nama... kalau memang takut salah lebih baik jangan mas......bagan yang aneh....masak KEBO IWA MOKSA DI JAWA...babad di manapun sejarah apapun mengatakan bahwa beliau di bunuh oleh tentara majapahit di bawah pinpinan GAJAH MADA untuk bisa menundukan BALI...bukan dengan tangan kosong bukan dengan senjata melainkan dengan "pamor"....jauh sekali beda antara kata moksa dan di bunuh....liat di kamus mas.....suksma
pertanyaan anda nto gen ,, pertanyaan sy puluhan belum anda jawab mas ,,, pasti dilain materi biin to suba patakone ,, nama asli siapa, nam anak siapa, nama orang tua, nama alamat banjar ,, kenapa tidak anda gugat nama samaran penulis di surat kabar seperti pan gobyah, pan bungkling, inisial lot, nn dllll
Lagi2 babad dipakai sumber acuan dlm penulisan ,,, berkali2 sy katakan BABAD di materi kami "sing masuk cacah" mas alias klasifikasi no 5 kebenarannya ,,
Yg dimaksud moksah itu banyak mas ,,, moksah dalam hal ini, karena tidak ada yg tau jasad Ki Kebo Iwa di jawa ,,, untuk lebih lengkapnya ttg kebo iwa di jawa klik KEBO IWA VERSI JAWA ,,
mengenai kata batu kuub akan kami hapus yg memang isi babad tidak masuk materi pokok
med suba mablibagan monto2 dogen ,,, kalau mas ada tandingan dari materi kami silahkan menulis ttg dalem balinya anda ,,,salam
dengan PAMOR Kebo Iwa tewas dlm sumur bahasa babad itu mas ,,, pamor itu persesuai bunyi AMORING ACINTYA artinya yang sudah dewata ,,, anda salah baca amoring acintya menjadi pamor ,, kwkwkwk ,,
lebih baik diem mas kalau kita tidak hidup zaman itu atau tak menyaksikan peristiwa sejarahnya ,,
Pak Watukembar...siapapun tau atau uning bahwa .pamor itu adalah bubuk kapur putih...kalao mati baru bisa di katakan amoring acintya...Setelah Kebo Iwa mati dibunuh Oleh Gajah Mada mengunakan sarana bubuk kapur putih atas petunjuk Kebo Iwa...maka Kebo Iwa meninggal..meningalkan badan Wadag..nah rohnya Kebo Iwa yg menyatu dengan Hyang Acintya..maka sering disebut dengan Amoring Acintya..demikianlah kelicikan patih Majapahit Gajah Mada untuk menaklukan Bali.
mas Anonim ,, itu bahasa sang pe-NGAWI ,, sesuatu yg tak diketahui secara pasti akan memakai bahasa batiniah si penulis (pengawi) karena beliau tak menyaksikan peristiwa terbunuhnya Kebo Iwa, tak seorang pun yg tahu akan kejadian pertemuan kebo iwa dgn gajah mada ,, secara rasional, setelah kebo iwa disuruh membuat sumur lalu ditimbun dgn batu ,, pertanyaannya, apakah kebo iwa tidak marah, bahwa baru tau dirinya dipecundangi dimana sebelumnya sang gajahmada datng ke bali dgn etikad baik2 ,, lalu kebo iwa naik ke atas sumur mencari gajahmada ketemu di desa Besuki Kediri, jarak galian sumur dgn tempat pertemuan jarak tempuh 5 jam dgn roda 4 ,, di lapangan masyarakat setempat batu tulis itu disebut MAHISO TERUNO BALI artinya KEBO TERUNA BALI ,, dan satu2nya yg ada disekitarnya tanah gembur ,, sekali lagi amoring acintya menyebutkan orang2 yg sudan meraga SANG NEWATA alias kembali ke alam SUNYI/ SUNYA ,,tak ada yg tau jazad-NYA ,,, ngiring menguraikan suatu hal secara logika, rasional dan pakta lapangan ,, nikmati menu2 kami yg lain lebih pedes sekali ada monggo ,,salam
Om Swastyastu Mas Made Gede Wijaya ,, tulisan Babad Dalem Batu Kuub telah kami hapus di bagan silsilah Sri Karang Buncing ini ,,, jadi data babad yg anda klaim sbg warih dalem putih tidak masuk materi di buku Kebo Iwa dan Sri Karang Buncing Dalam Dinasti Raja-Raja Bali Kuno yg telah terbit bulan September yg lalu ,, silahkan di cek jika ada terselip ,, salam
Agan2 skalian, maaf, menurut saya tidak sopan saling tuduh dan mencari kebenaran yang blom tentu juga bnar krn tiada pembuktian, jd menurut sy, sebagai orang Bali jgn saling mencaci dan menyalahakan satu sama lainnya (pepatah: care siap bali, mreka non-bali akan ketawa ngakak bilaman baca komentar agan2 yang notabene masih dalam tahap mencari kebanaran yang mutlak. Sejarah terdiri dalam berbagai versi, kita mesti bisa memilah dan meilih, mana yg paling tepat, untuk itu saran sy pribadi utnuk dapat bertemu dan bertatap muka (pebligbagan) di suatu tempat agar Bali tetep Bali. Ampure atur titiang sane nenten manut ring kayun idane sami.
untik mencari kebenaran sejarah mestinya bukan bersumber dari satu sumber saja seperti yg diungkap di babad batu kuub yg data asli atau bahasa aslinya tidak diketahui (BABAD) ,, bapak Wisnu data yg kami jadikan acuan dlm penulisan buku Kebo Iwa dan Sri Karang Buncing dalam Dinasti Raja2 Bali Kuno bersumber dari Prasasti, Purana, Piagem, Prakempa, dan Babad
Buku ini sudah di bedah oleh kajian budaya unud yg ahli pada bidangnya, sejarah, arkeologi dan sastra ,, bukan kami meminta pembenar pada orang yg bukan ahlinya ,, mari jangan diaduk lima data tsb diatas ,, karya ilmiah perguruan tinggi hanya sebagai pembanding saja ,,
apresiasi para ahli silahkan klik kolom MAKALAH atas ,, suksma
Bpk Wisnu yg terhormat, ngiring ring dinding niki "pablibagan" indik materi yg kami ungkap, ttyg takut untuk mablibagan di muka umum yg pemahamannya hanya sebatas doktrin yg telah disispi dari babad yg ditulis belakangan tanpa sumber sejarah jelas.
ttyg pernah alami mablibagan sampai "tingting baong baju ne" karena kalah debat ,, ngiring mengungkap suatu masalah secara logika, rasional dan pakta lapangan ,,kalau memang tak ketemu tiga dasar tsb jangan dipaksakan ,, ttyg takut anda jadi bahan ketawaan balik bila terjadi dialog ini ,,
silahkan datang atau layangkan surat resmi ke pengurus pasemetonan sri karang buncing, jalan pelawa no 37 denpasar ,,, salam rahayu
silsilah ada yg terbaru jro ,, coba cek di FB Pasemeonan Sri Karang Buncing Kuta - Jimbaran ,, buku kebo iwa edisi ke 2 bertambah 18 halaman dari buku edisi pertama ,, rahayu ,, (made bawa)
pagi, disini anda meminorkan bahkan tidak menyakini adanya pasek sebagai suatu soroh nah kenapa masih memasukakan Kyayi Agung Pasek Gelgel (isaka 1265-1272).pada nomer 28 sebagai raja di bali, apa maksud anda ?
pagi, disini anda meminorkan bahkan tidak menyakini adanya pasek sebagai suatu soroh nah kenapa masih memasukakan Kyayi Agung Pasek Gelgel (isaka 1265-1272).pada nomer 28 sebagai raja di bali, apa maksud anda ?
kata pasek muncul belakangan ,, bukan zaman udayana seperti dalam babad ,, pasek pande dukuh kubayan bendesa dll bukan nama leluhur/ kawitan ,, di atas ada dua data yg datang ke jawa menghadap untuk jadi penguasa stelah masuknya arya majapahit ,, yaitu dukuh sagening dan kiayi pasek gelgel ,, yg mana anda pakai (made bawa)
16 komentar:
mas .. anda bilang anda tidak memasukan babad kami ke dalam blog anda.. tapi buktinya ada dalam daftar pustaka nomer16..anda bilang anda tidak mengakui tapi anda masukan ke dalam bagan yang anda buat dengan kira kira hasil rekayasa anda sendiri..mas bagaimana bisa membuat atau menceritakan sejarah kalau anda tidak berani menyebutkan nama.. ..sangat aneh seorang penerbit tanpa nama... kalau memang takut salah lebih baik jangan mas......bagan yang aneh....masak KEBO IWA MOKSA DI JAWA...babad di manapun sejarah apapun mengatakan bahwa beliau di bunuh oleh tentara majapahit di bawah pinpinan GAJAH MADA untuk bisa menundukan BALI...bukan dengan tangan kosong bukan dengan senjata melainkan dengan "pamor"....jauh sekali beda antara kata moksa dan di bunuh....liat di kamus mas.....suksma
pertanyaan anda nto gen ,, pertanyaan sy puluhan belum anda jawab mas ,,, pasti dilain materi biin to suba patakone ,, nama asli siapa, nam anak siapa, nama orang tua, nama alamat banjar ,, kenapa tidak anda gugat nama samaran penulis di surat kabar seperti pan gobyah, pan bungkling, inisial lot, nn dllll
Lagi2 babad dipakai sumber acuan dlm penulisan ,,, berkali2 sy katakan BABAD di materi kami "sing masuk cacah" mas alias klasifikasi no 5 kebenarannya ,,
Yg dimaksud moksah itu banyak mas ,,, moksah dalam hal ini, karena tidak ada yg tau jasad Ki Kebo Iwa di jawa ,,, untuk lebih lengkapnya ttg kebo iwa di jawa klik KEBO IWA VERSI JAWA ,,
mengenai kata batu kuub akan kami hapus yg memang isi babad tidak masuk materi pokok
med suba mablibagan monto2 dogen ,,, kalau mas ada tandingan dari materi kami silahkan menulis ttg dalem balinya anda ,,,salam
dengan PAMOR Kebo Iwa tewas dlm sumur bahasa babad itu mas ,,, pamor itu persesuai bunyi AMORING ACINTYA artinya yang sudah dewata ,,, anda salah baca amoring acintya menjadi pamor ,, kwkwkwk ,,
lebih baik diem mas kalau kita tidak hidup zaman itu atau tak menyaksikan peristiwa sejarahnya ,,
Pak Watukembar...siapapun tau atau uning bahwa .pamor itu adalah bubuk kapur putih...kalao mati baru bisa di katakan amoring acintya...Setelah Kebo Iwa mati dibunuh Oleh Gajah Mada mengunakan sarana bubuk kapur putih atas petunjuk Kebo Iwa...maka Kebo Iwa meninggal..meningalkan badan Wadag..nah rohnya Kebo Iwa yg menyatu dengan Hyang Acintya..maka sering disebut dengan Amoring Acintya..demikianlah kelicikan patih Majapahit Gajah Mada untuk menaklukan Bali.
mas Anonim ,, itu bahasa sang pe-NGAWI ,, sesuatu yg tak diketahui secara pasti akan memakai bahasa batiniah si penulis (pengawi) karena beliau tak menyaksikan peristiwa terbunuhnya Kebo Iwa, tak seorang pun yg tahu akan kejadian pertemuan kebo iwa dgn gajah mada ,, secara rasional, setelah kebo iwa disuruh membuat sumur lalu ditimbun dgn batu ,, pertanyaannya, apakah kebo iwa tidak marah, bahwa baru tau dirinya dipecundangi dimana sebelumnya sang gajahmada datng ke bali dgn etikad baik2 ,, lalu kebo iwa naik ke atas sumur mencari gajahmada ketemu di desa Besuki Kediri, jarak galian sumur dgn tempat pertemuan jarak tempuh 5 jam dgn roda 4 ,, di lapangan masyarakat setempat batu tulis itu disebut MAHISO TERUNO BALI artinya KEBO TERUNA BALI ,, dan satu2nya yg ada disekitarnya tanah gembur ,, sekali lagi amoring acintya menyebutkan orang2 yg sudan meraga SANG NEWATA alias kembali ke alam SUNYI/ SUNYA ,,tak ada yg tau jazad-NYA ,,, ngiring menguraikan suatu hal secara logika, rasional dan pakta lapangan ,, nikmati menu2 kami yg lain lebih pedes sekali ada monggo ,,salam
ini silsilah dari kerajaan mana..????
silsilah raja2 bali kuno mas ,,, by watukembar
Om Swastyastu Mas Made Gede Wijaya ,, tulisan Babad Dalem Batu Kuub telah kami hapus di bagan silsilah Sri Karang Buncing ini ,,, jadi data babad yg anda klaim sbg warih dalem putih tidak masuk materi di buku Kebo Iwa dan Sri Karang Buncing Dalam Dinasti Raja-Raja Bali Kuno yg telah terbit bulan September yg lalu ,, silahkan di cek jika ada terselip ,, salam
Agan2 skalian, maaf, menurut saya tidak sopan saling tuduh dan mencari kebenaran yang blom tentu juga bnar krn tiada pembuktian, jd menurut sy, sebagai orang Bali jgn saling mencaci dan menyalahakan satu sama lainnya (pepatah: care siap bali, mreka non-bali akan ketawa ngakak bilaman baca komentar agan2 yang notabene masih dalam tahap mencari kebanaran yang mutlak. Sejarah terdiri dalam berbagai versi, kita mesti bisa memilah dan meilih, mana yg paling tepat, untuk itu saran sy pribadi utnuk dapat bertemu dan bertatap muka (pebligbagan) di suatu tempat agar Bali tetep Bali.
Ampure atur titiang sane nenten manut ring kayun idane sami.
Wisnu, Udayana University Press
untik mencari kebenaran sejarah mestinya bukan bersumber dari satu sumber saja seperti yg diungkap di babad batu kuub yg data asli atau bahasa aslinya tidak diketahui (BABAD) ,, bapak Wisnu data yg kami jadikan acuan dlm penulisan buku Kebo Iwa dan Sri Karang Buncing dalam Dinasti Raja2 Bali Kuno bersumber dari Prasasti, Purana, Piagem, Prakempa, dan Babad
Buku ini sudah di bedah oleh kajian budaya unud yg ahli pada bidangnya, sejarah, arkeologi dan sastra ,, bukan kami meminta pembenar pada orang yg bukan ahlinya ,, mari jangan diaduk lima data tsb diatas ,, karya ilmiah perguruan tinggi hanya sebagai pembanding saja ,,
apresiasi para ahli silahkan klik kolom MAKALAH atas ,,
suksma
Bpk Wisnu yg terhormat, ngiring ring dinding niki "pablibagan" indik materi yg kami ungkap, ttyg takut untuk mablibagan di muka umum yg pemahamannya hanya sebatas doktrin yg telah disispi dari babad yg ditulis belakangan tanpa sumber sejarah jelas.
ttyg pernah alami mablibagan sampai "tingting baong baju ne" karena kalah debat ,, ngiring mengungkap suatu masalah secara logika, rasional dan pakta lapangan ,,kalau memang tak ketemu tiga dasar tsb jangan dipaksakan ,, ttyg takut anda jadi bahan ketawaan balik bila terjadi dialog ini ,,
silahkan datang atau layangkan surat resmi ke pengurus pasemetonan sri karang buncing, jalan pelawa no 37 denpasar ,,, salam rahayu
pak saya sudah konfirm our fans di fb kok masih tidak bisa download silsilah...
silsilah ada yg terbaru jro ,, coba cek di FB Pasemeonan Sri Karang Buncing Kuta - Jimbaran ,, buku kebo iwa edisi ke 2 bertambah 18 halaman dari buku edisi pertama ,, rahayu ,, (made bawa)
pagi, disini anda meminorkan bahkan tidak menyakini adanya pasek sebagai suatu soroh nah kenapa masih memasukakan Kyayi Agung Pasek Gelgel (isaka 1265-1272).pada nomer 28 sebagai raja di bali, apa maksud anda ?
pagi, disini anda meminorkan bahkan tidak menyakini adanya pasek sebagai suatu soroh nah kenapa masih memasukakan Kyayi Agung Pasek Gelgel (isaka 1265-1272).pada nomer 28 sebagai raja di bali, apa maksud anda ?
kata pasek muncul belakangan ,, bukan zaman udayana seperti dalam babad ,, pasek pande dukuh kubayan bendesa dll bukan nama leluhur/ kawitan ,, di atas ada dua data yg datang ke jawa menghadap untuk jadi penguasa stelah masuknya arya majapahit ,, yaitu dukuh sagening dan kiayi pasek gelgel ,, yg mana anda pakai (made bawa)
Posting Komentar