Arca "Pangulu" yang berada di halaman Pura Puseh, Desa Pakraman Blahbatuh, "masucian" ring purnama kapat, wuku Pahang, minggu (30/9) tadi pagi.Keberadaan arca pangulu (patung kepala) satu halamandengan Gedong Puseh, Pura Batur Sari, Palinggih PasimpanganGaduh, disamping terdapat beberapa palinggih lainnya.Sebelum kalahnya kerajaan Batahanar ( Badhahulu) oleh kerajaan Majapahit,Pura Puseh merupakan satu kesatuan dengan Pura Gaduh, dengankata lain satu kori agung (pintu masuk) dengan Pura Gaduh, halini terlihat jelas dengan adanya palinggih gaduh berada dibelakangpalinggih pangulu, sebagai bukti keterkaitan Pura Puseh kepadaPura Gaduh. Disamping teks tertulis yang dimiliki pura disebutPurana Pura Puseh Gaduh dan sekarang keberadaanya menjadidua pura yaitu Pura Puseh dan Pura Gaduh. Pura Puseh menjadijungjungan Desa Pakraman Blahbatuh, sedangkan Pura Gaduhmasih menjadi tanggungan Warga Karang Buncing dan beberapaumat Hindu sekitarnya. Disamping itu setiap pujawali di Pura Pusehpangemong selalu nunas tirta ke Pura Gaduh. Arca pangulu yangberada di halaman Pura Puseh dibentuk oleh Sri Jaya Katong sebagaipenguasa Bali sekitar tahun 1316 Masehi, dengan nama kerajaandisebut Batahanyar. Dalam Piagem Dukuh Gamongan, dijelaskan,maka lingganira hyang wawudateng, tempat persembahyangan yangbaru meru tumpang lima.Arca pangulu oleh umat Hindu sekitar kadang-kadang disebutPangulu Ratu Gede Kebo Iwa (kepala Kebo Iwa) karena dalamPiagem Dukuh Gamongan dijelaskan, Sri Kebo Iwa diupacaraidan dibesarkan oleh sang kakek Sri Jaya Katong, sehingga sangkakek memberi julukan sama Jaya Katong kepada Kebo Iwa,karena menyamai kedigjayaan sang kakek. Secara tidak langsungarca pangulu dikaitkan dengan Kebo Iwa yang namanya terkenalsebagai benteng ketahanan kerajaan Badhahulu pada zaman Balipertengahan.Arca pangulu disucikan (masiram) setiap enam bulan sekali,tepatnya hari Minggu, wuku Pahang dan diteruskan katur pujawali,empat hari setelah masucian, yaitu hari Kamis Pahang, bersamaandengan palinggih lain yang ada di halaman Pura Puseh (4/10) yang akan datang
0 komentar:
Posting Komentar