Sabtu, 08 Oktober 2011

Sambutan Pengelingsir Pasemetonan Sri Karang Buncing


Om Suastyastu
Angayubagia kami haturkan ke hadapan Ida Sanghyang Widhi
Wasa dan Ida Bhatara Kawitan, karena atas asung kerta wara
nugraha-Nya sebuah buku yang menguraikan keterkaitan
para leluhur warga Sri Karang Buncing dalam perjalanan sejarah
raja-raja Bali-Kuno, dilengkapi silsilah atau lelintihan Sri Karang
Buncing, berhasil diwujudkan.

Penyusunan lelintihan (silsilah) Sri Karang Buncing telah dirintis
sejak tahun 1937 dalam suatu paruman di Pura Kawitan Karang
Buncing Belahbatuh, Gianyar. Setelah melalui jeda waktu cukup
lama, gagasan atau pokok-pokok pemikiran penyusunan lelintihan
yang dihasilkan pada pertemuan tersebut dilanjutkan lagi tahun
1991, dalam sebuah paruman di Pura Dadia Karang Buncing Desa
Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Dalam paruman di Celuk tersebut dibentuk sebuah tim dipimpin
Wayan Gede Bargawa dengan anggota Jro Mangku Suwena Karang
dan Wayan Suwenda Karang, untuk meneruskan penyusunan silsilah
yang telah dirintis sebelumnya. Tim tersebut berhasil menyusun
sebuah buku lelintihan yang dikenal di kalangan warga Sri Karang
Buncing dengan nama Buku Kuning.

Penyempurnaan silsilah terus menerus dilakukan oleh Wayan
Gede Bargawa dan hasil karyanya yang berjudul ”Tatwa Lelintihan
Buncing Belah Batuh” telah dimuat dalam Kalender Sri Karang
Buncing tahun 2004. Kami melihat silsilah atau lelintihan yang

susunan Wayan Gede Bargawa telah memberi inspirasi dan menjadi
acuan dalam penyusunan buku berjudul Kebo Iwa dan Sri Karang
Buncing dalam Dinasti Raja Raja Bali Kuno yang disusun Made
Bawa ini, disamping sumber-sumber lain yang cukup kuat sebagai
suatu referensi penulisan buku.

Mudah-mudahan upaya-upaya yang cukup gigih dari Made
Bawa, S. Fil. H. dapat memenuhi harapan masyarakat pemerhati
sejarah Bali pada umumnya dan warga Sri Karang Buncing
khususnya, yang keberadaannya telah diungkap secara lebih jelas
dalam buku ini. Kelak buku ini akan menjadi catatan dan acuan
yang sangat penting dan amat bermanfaat tidak saja bagi warga
Sri Karang Buncing, tetapi juga bagi Bali dan dunia yang berniat
mengetahui dan menekuni sejarah keberadaan Bali. Karena itu
kami menyampaikan penghargaan yang tinggi dan terimakasih
kepada Made Bawa, penyusun buku ini. Ketekunannya menelusuri
dokumentasi, prasasti, piagem, dan kesabarannya mengumpulkan
bermacam data, telah membuahkan hasil berupa buku yang sangat
penting dan bermanfaat ini. Terimakasih dan penghargaan juga
kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberi bantuan
hingga buku ini berhasil diterbitkan.

Om Awignam Astu Namo Siddham
Om Shanti Shanti Shanti Om
Blahbatuh, Juli 2011
Pengelingsir Pasemetonan Sri Karang Buncing
Jero Wayan Gede Oka

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More