Rabu, 07 Maret 2012

Kepalan Tangan Kebo Iwa di Pura Panti Karang Buncing, Kuta

Pura Panti Karang Buncing Kuta

Ketua warga, I Made Sunarca, mengatakan persebaran keturunan Sri Karang Buncing dari Blahbatuh ke daerah Kuta tercantum dalam
Lontar Piagem Dukuh Gamongan, berbunyi:
Mangke caritanen Treh nira Sri Karang Buncing, risapamadegan nira Sri Kresna Kepakisan Baturenggong, anugrahaken desaparadesa maring sira Bandesa Karang Buncing ndyata, Karang Buncing Kuta ngamong pradesa Jimbaran, mwah Bandesa Silabumi, Bandesa Sraya,Bandesa Sege, Bandesa Garbawana, Bandesa Ujung, Bandesa Tumbu,
Bandesa Bugbug, Bandesa Asak, Bandesa Timrah, Bandesa Prasi, Bandesa Subagan, mwang Bandesa Sibetan, mula Treh Sri Karang Buncing, mapalarasan saking Batahanyar.

Arti Bebas:
[Berikut diceritakan treh beliau Sri Karang Buncing, di zaman pemerintahan Baginda Sri Kresna Kepakisan Baturenggong,menganugrahka
n kepada Bandesa Karang Buncing, sebagai pucuk pimpinan di desa desa, Karang Buncing Kuta, menjadi pucuk pimpinan desa wilayah Jimbaran, serta Bandesa Silabumi,
Bandesa Seraya, Bandesa Sege, Bandesa Garbawana, Bandesa Ujung, Bandesa Tumbu, Bandesa Bugbug, Bandesa Asak, Bandesa Timrah, Bandesa Prasi, Bandesa Subagan, juga Bandesa Sibetan, memang keturunan Karang Buncing, memang asalnya Batahanyar.

Dalam Usana Bali dijelaskan, kang panghulu kasinungan Jro Gede Karang Dimade demikang juesta ring Sema Kuta Negara, artinya adalah orang kepercayaan bernama Jro Gede Karang Dimade yang
utama bertempat tinggal di daerah suci Desa Kuta.

Yang dimaksud tempat suci di sini kemungkinan Pura Sarin Buwana, di Desa Jimbaran, Kuta Selatan. Pura Sarin Buwana termasuk Kahyangan Jagat Jimbaran bekas pertapaan Sri Batu Putih kakak kandung dari Sri Batu Ireng (Sri Astasura Ratna Bumi Banten) raja kerajaan Batahanar (Bedulu). Sejarah keberadaan Pura Sarin Buwana dan beberapa nama tempat yang ada di wilayah Jimbaran tertulis sangat jelas dalam Lontar Piagem Dukuh Gamongan. Benda tinggalan kuno yang terdapat di Pura Sarin Buwana berupa: lingga yoni jangkep, arca perwujudan dewa-dewi, arca siwa bhairawa, dan puluhan arca batu kecil. Pura Sarin Buwana di-mong oleh Warga Sri Karang Buncing yang ada di Jimbaran dan pangempon pura seluruh umat Hindu di Desa Jimbaran dan beberapa kelompok warga berasal dari luar Desa Jimbaran. Demikian dikatakan oleh kelian Pura Sarin Buwana, I Made Sudiarsa, Banjar Ubung, Jimbaran.

Setelah Ki Tambyak kalah sebagai penjaga keamanan wilayah Jimbaran serta keturunan Sri Batu Putih (Dalem Putih) yaitu Dalem Petak Jingga juga tidak jelas kehidupannya. Pasca peralihan kekuasaan masih terjadi kekacauan di desa-desa yang ada di Bali,
untuk meredam kemarahan masyarakat Bali Mula oleh Sri Kresna Kepakisan Baturenggong maka diangkatlah keturunan Sri Karang Buncing sebagai kepala desa yang ada di Bali salah satunya Karang Buncing Kuta ngemong pradesa Jimbaran artinya Karang Buncing
Kuta sebagai kepala desa yang mewilayahi dari Kuta sampai di Jimbaran. Dari Kuta persebarannya ke Desa Jimbaran, Munang Maning, Tainsiat, Denpasar, dengan jumlah kepala keluarga 150 KK, ikut mengampu Pura Panti Sri Karang Buncing yang terletak di Jalan Bunisari, Kuta


Pura Panti Karang Buncing Kuta

Ketua warga, I Made Sunarca, mengatakan persebaran keturunan Sri Karang Buncing dari Blahbatuh ke daerah Kuta tercantum dalam
Lontar Piagem Dukuh Gamongan, berbunyi:
Mangke caritanen Treh nira Sri Karang Buncing, risapamadegan nira Sri Kresna Kepakisan Baturenggong, anugrahaken desaparadesa maring sira Bandesa Karang Buncing ndyata, Karang Buncing Kuta ngamong pradesa Jimbaran, mwah Bandesa Silabumi, Bandesa Sraya,Bandesa Sege, Bandesa Garbawana, Bandesa Ujung, Bandesa Tumbu,
Bandesa Bugbug, Bandesa Asak, Bandesa Timrah, Bandesa Prasi, Bandesa Subagan, mwang Bandesa Sibetan, mula Treh Sri Karang Buncing, mapalarasan saking Batahanyar.

Arti Bebas:[Berikut diceritakan treh beliau Sri Karang Buncing, di zaman pemerintahan Baginda Sri Kresna Kepakisan Baturenggong,menganugrahka
n kepada Bandesa Karang Buncing, sebagai pucuk pimpinan di desa desa, Karang Buncing Kuta, menjadi pucuk pimpinan desa wilayah Jimbaran, serta Bandesa Silabumi,
Bandesa Seraya, Bandesa Sege, Bandesa Garbawana, Bandesa Ujung, Bandesa Tumbu, Bandesa Bugbug, Bandesa Asak, Bandesa Timrah, Bandesa Prasi, Bandesa Subagan, juga Bandesa Sibetan, memang keturunan Karang Buncing, memang asalnya Batahanyar.

Dalam Usana Bali dijelaskan, kang panghulu kasinungan Jro Gede Karang Dimade demikang juesta ring Sema Kuta Negara, artinya adalah orang kepercayaan bernama Jro Gede Karang Dimade yang
utama bertempat tinggal di daerah suci Desa Kuta.

Yang dimaksud tempat suci di sini kemungkinan Pura Sarin Buwana, di Desa Jimbaran, Kuta Selatan. Pura Sarin Buwana termasuk Kahyangan Jagat Jimbaran bekas pertapaan Sri Batu Putih kakak kandung dari Sri Batu Ireng (Sri Astasura Ratna Bumi Banten) raja kerajaan Batahanar (Bedulu). Sejarah keberadaan Pura Sarin Buwana dan beberapa nama tempat yang ada di wilayah Jimbaran tertulis sangat jelas dalam Lontar Piagem Dukuh Gamongan. Benda tinggalan kuno yang terdapat di Pura Sarin Buwana berupa: lingga yoni jangkep, arca perwujudan dewa-dewi, arca siwa bhairawa, dan puluhan arca batu kecil. Pura Sarin Buwana di-mong oleh Warga Sri Karang Buncing yang ada di Jimbaran dan pangempon pura seluruh umat Hindu di Desa Jimbaran dan beberapa kelompok warga berasal dari luar Desa Jimbaran. Demikian dikatakan oleh kelian Pura Sarin Buwana, I Made Sudiarsa, Banjar Ubung, Jimbaran.

Setelah Ki Tambyak kalah sebagai penjaga keamanan wilayah Jimbaran serta keturunan Sri Batu Putih (Dalem Putih) yaitu Dalem Petak Jingga juga tidak jelas kehidupannya. Pasca peralihan kekuasaan masih terjadi kekacauan di desa-desa yang ada di Bali,
untuk meredam kemarahan masyarakat Bali Mula oleh Sri Kresna Kepakisan Baturenggong maka diangkatlah keturunan Sri Karang Buncing sebagai kepala desa yang ada di Bali salah satunya Karang Buncing Kuta ngemong pradesa Jimbaran artinya Karang Buncing
Kuta sebagai kepala desa yang mewilayahi dari Kuta sampai di Jimbaran. Dari Kuta persebarannya ke Desa Jimbaran, Munang Maning, Tainsiat, Denpasar, dengan jumlah kepala keluarga 150 KK, ikut mengampu Pura Panti Sri Karang Buncing yang terletak di Jalan Bunisari, Kuta



Tetua warga yang diceritakan secara lisan oleh orang tuanya, mengungkapkan di samping selatan Pura Panti dulunya berdiri sebuah Bale Banjar yang disebut Banjar Gianyar. Karena perkembangan pemerintahan selanjutnya disamping populasi warga kian bertambah, maka tanah bale banjar itu dijadikan tempat tinggal oleh keturunannya. Demikian untuk warga Sri Karang Buncing yang ada wilayah Kuta dan Jimbaran, selain mengempon Pura Panti Karang Buncing, Kuta dan Pura Sarin Buwana, Jimbaran, juga mengempon di masing-masing merajan dewa hyang milik beberapa kelompok keluarga.

2 komentar:

Di Desa Lusuh Selat Karangasem pernah dilaksanakan acara membaca semacam prakempa atau pangeling eling buat semeton Sri Karang Buncing di Desa tersebut bahwa mereka ada kaitannya dengan semeton di Kuta Untuk jelasnya silahkan Made menelusuri kesana Ada yang menarik bahwa bentuk kajang Kawitan berbeda dengan yang ada di Blahbatuh maupun di Gamongan
Nyoman Sudana

Nggiihh pak man Sudana, ttyg sudah dapat ke Ds Lusuh Selat mencari data persebaran Karang Buncing masa kini, menanyai ttg kaitan semeton Karang Lusuh dgn semeton Karang Kuta. Ternyata menurut panglingsir disana tak ada hubungannya, dgn kata lain semeton karang lusuh bukan asal usulnya dr kuta ,, mengenai karang buncing di desa Lusuh sdh kami unggah di Buku Kebo Iwa & Sri Karang Buncing dlm Dinasti Raja2 Bali Kuno ,, salam

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More